DINAMIKA EMOSI PADA REMAJA DARI KELUARGA YANG BERCERAI
Abstract
Peristiwa perceraian dalam keluarga dapat mempengaruhi emosi remaja. Masa remaja cenderung emosional dalam mengekpresikan sesuatu. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, apabila kondisi dan hubungan dalam keluarga buruk, remaja memerlukan bimbingan dan bantuan dalam menguasai tugas perkembangan masa remaja, maka anak tidak akan dapat mencapai tugas perkembangan remaja tersebut. Remaja yang hubungan keluarganya kurang baik juga dapat mengembangkan hubungan yang buruk dengan orang lain diluar rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika emosi pada remaja dari keluarga yang bercerai. Tipe penelitian ini adalah kualitatif studi kasus intrinsik. Subyek penelitian sebanyak 2 orang remaja yang orang tuanya bercerai, yaitu usia 17 tahun dan 15 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan pedoman umum dan bebas, observasi non partisipan dan bersifat terbuka, serta tes psikologis yaitu grafis. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan orang tua subjek pertama dan kedua bercerai karena adanya orang ketiga. Subjek pertama merasa marah, jengkel dan kesal terhadap ayahnya karena mengetahui penyebab perceraian orang tuanya. Sedangkan subjek kedua merasa marah, jengkel dan kesal terhadap ibunya karena mengetahui penyebab perceraian orang tuanya.